Ada kekhawatiran yang bisa dengan mudah dipahami ketika Barcelona
menatap pertandingan menghadapi Real Betis di Camp Nou, Senin
(26/8/2019) dini hari WIB, tanpa diperkuat Lionel Messi, Luis Suarez,
dan Ousmane Dembele. Ketiga pemain itu bukan hanya pencetak gol andal,
tetapi juga kreator andal yang bisa membuat lawan mana pun waspada.
Kehilangan tiga pemain yang begitu berbahaya di lini depan adalah
sesuatu yang tidak diinginkan Barcelona dalam menghadapi Betis.
Pasalnya, pada musim lalu, Betis sukses menjadi satu-satunya klub yang
bisa menundukkan mereka di Camp Nou. Betis punya ketajaman yang hanya
bisa dilawan dengan ketajaman pula.
Awalnya, Barcelona tampak
harus mengulangi mimpi buruk musim lalu tatkala Nabil Fekir mencetak gol
cepat untuk membawa Betis unggul. Namun, di akhir cerita, La Blaugrana bisa
tertawa lebar. Kedatangan Antoine Griezmann rupanya tidak sia-sia
karena pemain Prancis itu mampu menggantikan peran rekan-rekannya yang
cedera dengan baik.
Dua gol dan satu assist jadi
sumbangsih Griezmann dalam pertandingan tersebut. Barcelona pun akhirnya
sukses menang 5-2 untuk meraih tiga poin perdananya musim ini. Pada
laga pertama lalu mereka dipaksa menyerah dengan skor tipis 0-1 oleh
Athletic Club.
Mencuatnya Griezmann sebagai protagonis itu adalah kabar baik bagi Barcelona. Namun, eks bomber Atletico Madrid itu bukan satu-satunya pemain yang mencuri perhatian publik Camp Nou. Selain dirinya, ada pula sosok bernama Ansu Fati.
Jika
Anda tidak familiar dengan nama Fati, itu bisa dimaklumi. Sebab, dia
memang merupakan pemain debutan bagi Barcelona pada pertandingan
tersebut. Yang istimewa, Fati melakoni debut di usia 16 tahun dan 298
hari. Itu membuatnya jadi pemain termuda kedua yang pernah memperkuat
Barcelona di sebuah pertandingan liga.
Fati tidak lama tampil di lapangan, hanya 15 menit. Akan tetapi,
waktu sekian sudah cukup untuk menunjukkan kepada dunia betapa
berbakatnya remaja kelahiran Guinea Bissau tersebut. Menurut data WhoScored, Fati mampu mencatatkan 1 tembakan, 1 umpan kunci, dan 1 tekel selama berada di lapangan.
Fati
sendiri masuk menggantikan pemain didikan akademi lain, Carles Perez,
yang pada pertandingan itu sukses mencetak satu gol. Seusai
pertandingan, kedua pemain ini mendapat selamat dari Messi yang harus
menyaksikan laga dari tribune bersama Suarez. Khusus untuk Fati, ada
pelukan dari Messi yang juga dia peroleh.
Pencapaian ini boleh
dibilang fenomenal untuk Fati. Pasalnya, perjalanan yang harus dia
tempuh untuk sampai ke titik ini tidak mudah. Dua kali dia harus absen
lama dari lapangan bola karena dua alasan berbeda.
Fati lahir pada Oktober 2002 dan pindah ke Spanyol ketika usianya 7
tahun. Sejak itu dia tinggal bersama ayahnya, Bori, yang sebelumnya
memang sudah hijrah ke Spanyol. Bersama satu kakak dan satu adik
laki-laki, Fati memulai hidup baru sebagai seorang pesepak bola.
Fati mendapat pendidikan sepak bola bersama La Masia, tetapi
perjalanannya tidak dimulai di sana, melainkan bersama akademi milik
Sevilla. Saat itu, ketika baru saja pindah ke Spanyol, Fati dan
keluarganya memang tinggal di sebuah kota kecil, Herrera, yang letaknya
tak jauh dari Sevilla.
Ketika berusia 9 tahun, Fati mulai menjadi
incaran klub-klub besar. Tak tanggung-tanggung, dia diperebutkan oleh
Real Madrid dan Barcelona sekalipun. Pada akhirnya, Barcelona jadi klub
yang beruntung mendapatkan dirinya karena, selain Fati sendiri lebih
memilih bergabung ke sana, mereka pun lebih serius dalam melakukan
pendekatan.
Sayangnya, pendekatan Barcelona itu memicu kemarahan dari Sevilla.
Alhasil, selama setahun penuh Fati tidak dimainkan. Dia baru bisa pindah
ke La Masia pada 2012 ketika usianya sepuluh tahun. Di La Masia pun
Fati kemudian mendapatkan cobaan baru.
Pada 2015, menyusul sebuah
tekel brutal dari seorang bek Espanyol, Fati mengalami patah tulang
kering. Ini membuatnya harus absen menyepak bola selama kurang lebih 10
bulan. Akan tetapi, Fati tidak menyerah. Setelah pulih dari cedera dia
langsung bekerja keras hingga akhirnya mendapat panggilan dari Barcelona
U-19 musim lalu.
Usia Fati memang lebih muda tiga tahun dari
rekan-rekannya. Namun, kemampuannya sudah jauh di atas mereka. Buktinya,
dari 29 pertandingan liga, dia mampu mencetak 56 gol. Ini lantas
membuat dirinya dipanggil untuk memperkuat Barcelona B dalam ajang UEFA
Youth League meski akhirnya harus puas duduk di bangku cadangan.
Cepatnya
progres Fati di tim junior Barcelona ini sempat menghadirkan ketegangan
tersendiri antara pihak klub dan keluarga. Ayahnya merasa bahwa Fati
tidak mendapat promosi cukup cepat meski punya talenta besar. Pada akhir
musim 2018/19 Fati bahkan hampir pergi meninggalkan Barcelona.
Namun, masalah selesai ketika Fati diberi kontrak baru yang berlaku
sampai 2022. Dalam kontrak itu klausul rilis senilai 100 juta euro turut
disertakan. Fati pun resmi menjadi pemain Barcelona meskipun saat ini
dia berstatus sebagai anggota tim B.
Fati dipanggil oleh Ernesto
Valverde Tejedor untuk berlatih dengan tim senior menyusul cedera yang
dialami oleh Messi, Suarez, dan Dembele. Dia pun langsung mendapat
kesempatan untuk bermain di laga menghadapi Real Betis tadi.
Dengan
melakoni debut di usia 16 tahun dan 298 hari, Fati hanya kalah 20 hari
dari Vicente Martinez sebagai pemain termuda yang pernah memperkuat
Barcelona di pertandingan liga. Martinez mencatatkan rekor tersebut pada
1941.
Meski begitu, Fati
masih kalah jauh dari Albert Amasque jika kita berbicara soal pemain
termuda yang pernah membela Barcelona. Amasque, pada 1902, memperkuat
Barcelona dalam usia 13 tahun, 11 bulan, dan 6 hari di sebuah
pertandingan Macaya Cup.
Belum ada Komentar untuk "Sosok Ansu Fati, Talenta Baru Barcelona Yang Mencuri Perhatian"
Posting Komentar